BAB I
PENDAHULUAN
-
MANFAAT MERENDAM KAYU
BAHAN BANGUNAN UNTUK ANTI RAYAP
1.1
Latar Belakang
Dewasa
ini pembangunan sangat pesat, sehingga membutuhkan bahan-bahan bangunan yang
sangat banyak jenisnya. Bahan bangunan yang biasanya digunakan : Di era
masyarakat modern, masyarakat semakin kritis mengenai kebutuhan dan cenderung
untuk lebih mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi tinggi. Hal itu didukung
oleh lebih berkembangnya IPTEK, pendidikan dan pemikiran masyarakat, sehingga
masyarakat lebih aktif untuk mencari kebutuhan nutrisi yang terbaik bagi tubuh
melalui berbagai alternatif yang semakin canggih dan tersedia dimana-mana.
Bagi
ibu hamil, pastinya menginginkan hal terbaik untuk janinnya dengan memenuhi
berbagai nutrisi untuk perkembangan optimal dan bakat yang dimiliki calon bayi.
Dan di zaman modern ini banyak ibu yang berlomba-lomba untuk memenuhi kebutuhan
terbaik untuk anak mau pun janinnya. Dari perkembanmgan teknologi kesehatan
yang sangat pesat, perkembangan kebutuhan bagi ibu hamil juga sangat pesat. Hal
itu dibuktikan dengan beredarnya berbagai susu formula di pasaran. Susu-susu
formula tersebut menawarkan berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh janin,
sehingga setiap orang tua lebih memilih untuk mengkonsumsi susu tersebut walau
pun dengan harga mahal.
Bagi
masyarakat golongan menengah ke atas, harga bukanlah hal yang patut untuk
dipertimbangkan, yang terpenting adalah nutrisi bagi janin mau pun anak mereka
terpenuhi dengan maksimal. Akan tetapi bagi masyarakat golongan menengah ke
bawah, mereka harus berpikir dua kali untuk membeli susu formula yang harganya
melambung tinggi meski susu tersebut mengandung berbagai nutrisi bagi janin
mereka. Kebanyakan masyarakat modern berpikir bawasannya produk mahal akan
mengandung nutrisi yang optimal tanpa melihat semua kandungan yang ada di
dalamnya.
Tetapi bagi masyarakat
pedesaan (tradisional), masih memenuhi kebutuhan janin mereka dengan cara
manual.
Dalam
karya ilimiah ini, akan memberikan alternatif bagi orang tua agar cermat untuk
memilih dan mengkonsumsi makanan yang baik bagi janin dengan nutrisi yang
seimbang.
Masyarakat
zaman dahulu khusunya ibu hamil yang masih menggunakan sistem barter, saling
tukar menukar barang satu sama lain contohnya barter tanah ampo. Karena
terbukti masyarakat zaman dahulu mengetahui khasiat dari tanah ampo yang
mengandung banyak nutrisi dan baik bagi janin. Masyarakat tradisional pun masih
mengkonsumsi tanah ampo untuk cemilan sehari-hari. Tanah ampo merupakan hasil
olahan dari tanah liat yang baik intuk dikonsumsi.
Semakin
berkembangnya zaman, tanah ampo cenderung dilupakan oleh masyarakat, karena
masyarakat selalu mengikuti perkembangan-perkembangan tersebut tahap demi
tahap. Padahal terbukti produk-produk instant yang dikonsumsi secara
terus-menerus akan memberikan efek negatif bagi konsumen karena mengandung
sedikit tidaknya bahan kima di dalamnya yang berbahaya jika dikonsumsi jangka
panjang. Sedangkan jika dibandingkan dengan produk yang diolah sendiri secara
manual, tidak akan memberikan efek negatif bagi konsumen karena di olah tanpa
bahan kimia apa pun.
Maka
dari itu, masyarakat modern khususnya ibu hamil saat ini harus cermat-cermat
memilih produk yang baik dengan kadar yang baik pula. Bukan hanya karena produk
yang dikonsumsi berharga mahal, produk tersebut akan memberikan khasiat yang
baik, melainkan meski pun dengan produk tradisional dan berharga murah,
kebutuhan kesehatan pun juga dapat
terjamin dan memiliki khasiat yang sama dari produk mahal yang ditawarkan tanpa
bahan kimia, contohnya tanah ampo yang sangat baik dikonsumsi untuk ibu hamil
dan untuk perkembangan janin.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah disebutkan di atas, maka permasalahan yang akan
dibahas kali ini dapat dirumuskan
sebagai berikut :
- Bagaimana ciri-ciri tanah ampo?
- Apa saja nutrisi bagi ibu hamil?
- Bagaimana mekanisme tanah ampo sebagai
nutrisi alternatif bagi ibu hamil?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai
dengan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab
permasalahan yang dikemukakan di atas yaitu :
- Untuk mengetahui bagaimana ciri-ciri dari
tanah ampo.
- Untuk mengetahui apa saja nutrisi yang
dibutuhkan oleh ibu hamil.
- Untuk mengetahui bagaimana mekanisme tanah
ampo sebagai nutrisi alternatif bagi ibu hamil.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari
penelitian ini adalah :
- Sebagai bahan informasi bagi masyarakat
mengenai alternatif tanah ampo bagi ibu hamil.
- Sebagai bahan kajian untuk
penelitian-penelitian berikutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Singkat Tentang Tanah
- Pengertian Tanah
Tanah merupakan unsur kehidupan yang paling penting. Tanpa tanah,
tentu kita tak ada tempat berpijak.
Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah
mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus
sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi
akar untuk bernapas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup
berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah
menjadi lahan untuk hidup dan bergerak.
Dari segi klimatologi, tanah memegang peranan penting sebagai penyimpan
air dan menekan erosi, meskipun tanah sendiri juga dapat tererosi.
- Ciri-ciri Tanah
- Struktur Tanah
Struktur
tanah merupakan
karakteristik fisik tanah yang terbentuk dari komposisi antara agregat (butir)
tanah dan ruang antaragregat. Tanah tersusun dari tiga fase, yaitu fase
padatan, fase cair dan fase gas. Fasa cair dan gas mengisi ruang antaragregat.
Struktur tanah tergantung dari imbangan ketiga faktor penyusun ini. Ruang
antaragregat disebut sebagai porus (jamak pori). Struktur tanah baik bagi
perakaran apabila pori berukuran besar (makropori) terisi udara dan pori
berukuran kecil (mikropori) terisi air. Tanah yang gembur (sarang) memiliki agregat
yang cukup besar dengan makropori dan mikropori yang seimbang. Tanah menjadi
semakin liat apabila berlebihan lempung sehingga kekurangan makropori.
- Jenis-jenis Tanah
Tanah adalah lapisan atas bumi yang merupakan campuran dari pelapukan
batuan dan jasad makhluk hidup yang telah mati dan membusuk. Oleh
pengaruh cuaca, jasad makhluk hidup tadi menjadi lapuk, mineral-mineralnya
terurai (terlepas) dan kemudian membentuk tanah yang subur. Tanah juga disebut
lithosfer (lith = batuan) karena dibentuk dari hasil pelapukan batuan.
Tanah memiliki
banyak jenis karena perbedaan proses pembentukan dan unsur yang terdapat di
dalamnya juga berbeda. Jenis-jenis tanah, diantaranya :
- Tanah Vulkanik
Tanah vulkanik
adalah tanah hasil pelapukan abu vulkanik dari gunung berapi. Tanah vulkanik
dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.
Regosol. Tanah regosol berciri-ciri:
berbutir kasar, berwarna kelabu sampai kuning, dan berbahan organik sedikit.
Tanah ini cocok untuk
tanaman
palawija (seperti jagung), tembakau, dan buah-buahan. Jenis tanah ini banyak
terdapat di P.
Sumatra, Jawa, dan Nusa
Tenggara.
2. Latosol. Tanah
latosol berciri-ciri: berwarna merah hingga kuning, kandungan bahan organik
sedang, dan bersifat asam. Tanah
ini cocok untuk tanaman palawija, padi, kelapa, karet, kopi, dll. Jenis tanah ini banyak terdapat di Sumatra
Utara, Sumatra Barat, Bali, Jawa, Minahasa, dan Papua.
- Tanah Organosol
Tanah
organosol merupakan tanah hasil pelapukan bahan-bahan organik. Biasanya
bersifat subur. Tanah jenis ini dibagi dua juga, yaitu:
1. Tanah Humus, merupakan tanah hasil pembusukan bahan-bahan organik dan bersifat sangat
subur. Tanah humus berwarna kecoklatan dan cocok untuk tanaman kelapa, nanas,
dan padi. Tanah jenis ini banyak terdapat di P. Sumatra, Sulawesi, Jawa Barat,
Kalimantan, dan Papua.
2. Tanah Gambut,
merupakan tanah hasil pembusukan yang kurang sempurna di daerah yang selalu
tergenang air seperti rawa. Tanah ini kurang baik untuk pertanian karena
kurang subur dan selalu tergenang air. Tanah gambut banyak terdapat di
Kalimantan Barat, pantai timur Sumatra, dan
pantai selatan-barat Papua.
- Tanah Aluvium
(Alluvial)
Tanah aluvium adalah tanah hasil erosi yang diendapkan di
dataran rendah. Ciri-ciri tanah aluvium adalah berwarna kelabu dan subur. Tanah
ini cocok untuk tanaman padi, palawija, tebu, kelapa, tembakau, dan
buah-buahan. Tanah jenis ini banyak
terdapat di Sumatra bagian Timur, Jawa bagian utara, Kalimantan bagian barat
dan selatan, serta Papua utara dan selatan.
- Tanah Podzol
Tanah ini
terbentuk akibat pengaruh curah hujan yang tinggi dan suhu yang rendah.
Tanah podzol bercirikan miskin unsur hara, tidak subur, dan berwarna merah
sampai kuning. Tanah ini baik untuk tanaman kelapa dan jambu mete. Tanah podzol
banyak dijumpai di daerah pegunungan tinggi Sumatra, Jabar, Sulawesi, Maluku,
Kalimantan, dan Papua.
- Tanah Laterit
Tanah laterit adala tanah hasil ‘pencucian’ sehingga
kurang subur, kehilangan unsur hara, dan tandus. Tanah ini awalnya subur namun
karena zat haranya dilarutkan oleh air maka menjadi tidak subur. Warna tanah
ini kekuningan sampai merah. Tanah ini baik untuk kelapa dan jambu mete. Tanah
jenis ini banyak terdapat di Jawa Tengah, Lampung, Jabar, Kal-Bar, dan Sulawesi
Tenggara.
f. Tanah Litosol
Tanah litosol adalah tanah hasil pelapukan batuan beku
dan batuan sedimen yang baru terbentuk sehingga butirannya besar. Ciri-ciri tanah ini yaitu miskin unsur
hara dan mineralnya masih terikat pada butiran yang besar. Tanah litosol kurang
subur sehingga hanya cocok bagi tanaman-tanaman besar di hutan. Tanah litosol
banterdapat di P. Sumatra, Jawa Tengah dan Timur, Nusa Tenggara, Maluku
selatan, dan Papua.
- Tanah Kapur
Tanah kapur
merupakan hasil pelapukan batuan kapur (gamping). Tanah ini terbagi jadi dua
jenis.
1. Renzina. Tanah ini merupakan hasil pelapukan batuan kapur di
daerah dengan curah hujan tinggi. Ciri tanah ini yaitu berwarna hitam dan
miskin zat hara. Tanah renzina banyak terdapat di daerah berkapur seperti
Gunung Kidul (Yogyakarta).
2. Mediteran,
meruapakn hasil pelapukan batuan kapur keras dan batuan sedimen. Warna tanah
ini kemerahan sampai coklat. Tanah jenis ini meski kurang subur namun cocok
untuk tanaman palawija, jati, tembakau, dan jambu mete.
h. Tanah Pasir
Tanah pasir
adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk dari
batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil.
Sepertinya jenis tanah ini dijumpai di mana-mana.
Tinjauan Singkat Tentang Tanah Ampo
Tanah liat merupakan suatu zat
yang terbentuk dari partikel partikel yang sangat kecil terutama dari
mineral-mineral yang disebut Kaolinit, yaitu persenyawaan dari Oksida Alumina
(Al2O3), dengan Oksida Silica (SiO2) dan Air (H2O).
Hampir semua
tanah liat yang ada di Indonesia disebut "lempung". Lempung merupakan
produk alam, yaitu hasil pelapukan kulit bumi yang sebagian besar terdiri dari
batuan feldspatik berupa batuan granit dan batuan beku. Hasil pelapukan
tersebut berbentuk partikel-partikel halus dan sebagian besar dipindahkan oleh
tenaga air, angin dan gletser ke suatu tempat yang lebih rendah dan jauh dari
tempat batuan induk. Sebagian lagi tetap tinggal di lokasi dimana batuan induk
berada. Alam memproduksi tanah liat secara terus menerus, sehingga tidak
mengherankan jika tanah liat terdapat dimana-mana dan jumlahnya sangat besar.
Karena jumlahnya sangat besar, dapat dipastikan manusia tidak akan mampu
menghabiskannya. Sesungguhnya bentuk permukaan bumi selalu berubah, terjadinya
gunung-gunung, lembah-lembah, sungai-sungai, benua-benua, pulau-pulau dan
sebagainya tidak dalam waktu sekejap, tetapi memakan waktu jutaan tahun.
Tanah liat dalam ilmu kimia
termasuk Hidrosilikat Alumina, yang dalam keadaan murni mempunyai rumus:
Al2O3 2SiO2 2H2O
Satu partikel tanah liat dibuat dari satu molekul Alimunium (2 atom Alumina dan
3 atom Oksigen), dua molekul Silikat (2 atom Silica) dan 2 atom Oksigen) serta dua
molekul Air (2 atom Hidrogen dan 1 atom Oksigen)
Formula tersebut di atas terdiri:
39% Oksida Alumina
47% Oksida Silica
14% Air
Di alam hanya terdapat dua jenis tanah liat, yaitu:
1. Tanah liat primer
Yang disebut tanah liat primer (residu) adalah jenis tanah liat yang dihasilkan
dari pelapukan batuan feldspatik oleh tenaga endogen yang tidak berpindah dari
batuan induk.
Selain tenaga air, tenaga uap panas yang keluar dari dalam bumi mempunyai andil
dalam pembentukan tanah liat primer. Karena tidak terbawa arus air, angin
maupun gletser, maka tanah liat tidak berpindah tempat sehingga sifatnya lebih murni
dibandingkan dengan tanah liat sekunder. Tanah liat primer
cenderung berbutir kasar, tidak plastis, daya leburnya tinggi dan daya susutnya
kecil. Karena tidak tercampur dengan bahan organik seperti humus, ranting atau
daun busuk dan sebagainya, maka tanah liat berwarna putih atau putih kusam.
Pada umumnya tanah liat primer bersifat tahan api. Suhu matang berkisar antara
13000C s/d 17500C.
Yang termasuk tanah liat primer antara lain: kaolin, bentonite, feldspat,
kwarsa dan dolomit, biasanya terdapat di tempat-tempat yang lebih tinggi
daripada letak tanah sekunder. Mineral kuarsa dan alumina dapat digolongkan
sebagai jenis tanah liat primer karena merupakan hasil samping pelapukan batuan
feldspatik yang menghasilkan tanah liat kaolinit.
Tanah liat dikelompokkan berdasarkan: warna, asal-usul, kegunaan, bisa dibentuk
atau tidak, bila dibakar pecah atau tidak dan sebagainya. Dalam keadaan kering
tanah liat primer sangat rapuh sehingga mudah ditumbuk menjadi tepung dan jika
diolah akan dapat menghasilkan tanah ampo. Hal ini disebabkan bentuk
partikelnya tidak seperti partikel tanah liat sekunder yang berupa lempengan
sejajar, tetapi berbentuk tak simetris dan bersudut-sudut. Secara sederhana
dapat dijelaskan melalui gambar penampang irisan partikel kuarsa yang telah
melalui pembesaran mikroskopik.
2. Tanah liat sekunder
Tanah liat sekunder atau sediment adalah jenis tanah liat hasil pelapukan
batuan feldspatik yang berpindah jauh dari batuan induknya karena tenaga
eksogen, dan dalam perjalanan bercampur dengan bahan-bahan organik maupun
anorganik sehingga merubah sifat-sifat kimia maupun fisika tanah liat tersebut.
Jumlah tanah liat sekunder lebih banyak dari tanah liat primer. Transportasi
air mempunyai pengaruh khusus pada tanah liat, salah satunya ialah gerakan arus
air cenderung menggerus mineral tanah liat menjadi partikel-partikel yang
semakin mengecil. Pada saat kecepatan arus melambat, partikel yang lebih berat
akan mengendap dan meninggalkan partikel yang halus dalam larutan. Pada saat
arus tenang, seperti di danau atau di laut, partikel-partikel yang halus akan
mengendap di dasarnya. Tanah liat yang dipindahkan biasanya terbentuk dari
beberapa macam jenis tanah liat dan dari beberapa sumber. Dalam setiap sungai,
endapan tanah liat dari beberapa situs cenderung bercampur bersama. Kehadiran
berbagai Oksida logam seperti besi, nikel, titan, mangan dan sebagainya, dari
sudut ilmu keramik dianggap sebagai bahan pengotor. Bahan organik seperti humus
dan daun busuk juga merupakan bahan pengotor tanah liat. Karena pembentukannya
melalui proses panjang dan bercampur dengan bahan pengotor, maka tanah liat
mempunyai sifat: berbutir halus, berwarna krem/abu-abu/coklat/merah
jambu/kuning, suhu matang antara 9000C s/d 14000C. Pada umumnya tanah liat
sekunder lebih plastis dan mempunyai daya susut yang lebih besar daripada tanah
liat primer. Setelah dibakar, warnanya menjadi lebih terang dari krem muda,
abu-abu muda ke coklat. Semakin tinggi suhu bakarnya semakin keras dan semakin
kecil porositasnya. Dibanding dengan tanah liat primer, tanah liat sekunder
mempunyai ciri tidak murni, warna lebih gelap, berbutir halus dan mempunyai
titik lebur yang relatif rendah. Setelah dibakar biasanya warna krem, abu-abu
muda sampai coklat muda ke tua.
Menurut titik leburnya, tanah liat sekunder dapat dibagi menjadi lima kelompok
besar, yaitu: Tanah liat tahan api (Fire Clays), Tanah liat stoneware, Ball
Clay, Tanah liat merah (Earthenware Clay), dan Tanah liat jenis Monmorilinit.
2.1 Tanah liat lainnya
Yang termasuk kelompok ini adalah jenis tanah liat monmorilinit contohnya
bentonit yang sangat halus dan rekat sekali. Tanah liat ini hanya digunakan
sebagai bahan campuran massa badan kaolinit dalam jumlah yang relatif kecil.
Perubahan Fisika Tanah Liat Primer dan Sekunder Setelah Dibakar
Perubahan pertama yang terjadi dalam tanah liat primer maupun sekunder ketika
dibakar, ialah hilangnya air bebas. Khusus untuk tanah liat sekunder akan
diikuti oleh terbakarnya bahan-bahan organik lain, seperti humus, daun dan
ranting yang terdapat di dalam tanah liat. Selanjutnya akan diikuti oleh
hilangnya air kimia.
Tanah liat primer dan sekunder mengandung silika bebas dalam bentuk pasir,
kuarsa, flint dan kristal. Silika adalah subyek untuk merubah bentuk dan volume
tanah liat pada suhu tertentu. Beberapa perubahan bersifat tetap (konversi) dan
yang lain bersifat dapat berubah kembali (inversi).
Setiap tanah liat dapat dilebur bila suhu bakarnya cukup. Idealnya setiap jenis
tanah liat mempunyai titik vitrifikasi tanpa terjadi perubahan bentuk (deformasi).
Dalam praktik, vitrifikasi seringkali diikuti dengan perubahan bentuk. Hal ini
terjadi karena adanya tegangan-tegangan bagian benda yang terlemah akibat dari
meleburnya mineral-mineral tanah liat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembakaran :
· Jangan membakar tanah liat terlalu cepat karena tanah liat tersebut akan
meledak berkeping-keping atau retak-retak. Hal ini disebabkan tidak cukup waktu
bagi plastisitas air untuk menguap.
· Proses pendinginan jangan dilakukan secara cepat, karena ada delapan titik
rawan (lihat uraian inversi silika 1 s/d 8) dimana benda tanah liat mengalami
perubahan volume yang seringkali sangat mendadak. Pendinginan mendadak
menyebabkan satu permukaan akan lebih panas daripada permukaan lain, sehingga
yang satu volumenya berubah dan yang lain tidak.
Faktor inilah yang menyebabkan tanah liat yang dibakar pecah. Oleh karena itu
sebaiknya proses pendinginan harus dilakukan selambat dan semerata mungkin
untuk mencegah pecahnya barang. Kesalahan ini akan jarang terjadi bila tungku
tidak dibuka sebelum suhu di dalam tungku turun sampai suhu 100°C.
Ciri-ciri Tanah Ampo
Tanah lempung atau
tanah liat memiliki ciri-ciri sebagai
berikut.
·
Tanahnya
sulit menyerap air sehingga tidak cocok untuk dijadikan lahan pertanian.
·
Tekstur
tanahnya cenderung lengket bila dalam keadaan basah dan kuat menyatu antara
butiran tanah yang satu dengan lainnya.
·
Dalam
keadaan kering, butiran tanahnya terpecah-pecah secara halus.
·
Merupakan
bahan baku pembuatan tembikar dan kerajinan tangan lainnya yang dalam pembuatannya
harus dibakar dengan suhu di atas 1000oC.
bagaimana ya rasanya memakan tanah liat yang
dipanggang, tapi untuk warga yang satu ini adalah jagonya makan tanah liat.
Bagi warga Tuban, Jawa timur memakan tanah lait panggang tak berbeda seperti
kita memakan stik coklat.
Makanan dari tanah liat yang diberi nama "Ampo" ini sudah menjadi
makanan tradisional yang dipercaya masyarakat Tuban dapat menguatkan sistem
pencernaan. Bahkan memakan tanah liat juga dipercaya sebagai obat yang dapat
mengobati beberapa macam penyakit.
Rasima, sang penjual Ampo, mengatakan bahwa tidak ada resep untuk memasak tanah
tersebut. Dia hanya mencari tanah yang bersih yang bebas dari kerikil, kemudian
ditumbuk dan dipadatkan sehingga berbentuk segi empat.
Kemudian, mengikisnya dengan stik dan membentuknya seperti gulungan. Tanah yang
sudah menggulung itu kemudian dibakar dan diasapi selama 1 jam, lalu jadilah
sebagai snack atau makanan ringan yang siap dimakan.
Rasima biasanya menjualnya dipasar dan sehari dia bisa mempunyai penghasilan
sekitar Rp 20 ribu untuk menghidupi keluarganya.
Tuban merupakan satu-satunya tempat di dunia yang memakan tanah panggang.
Memang ada orang-orang lain di dunia yang suka makan pasir, dan benda aneh
lainnya, tapi tidak ada yang memakan tanah panggang.
Salah seorang warga Tuban mengatakan bahwa dia sudah memakan ampo sejak dia
masih kecil dan ampo mendinginkan perutnya. Berikut ini cara membuatnya
:
1. Pisahkan Tanah Liat Dengan Kerikil dan
Pasir
|
Pada tahap ini tanah dipilah-pilah
antara yang lembut dan yang kasar. Seperti halnya membuat adonan jajanan,
maka keseragaman tanah menentukan kenikmatan dan kepulenan cemilan yang
dihasilkan nantinya.
|
2. Bentuk Tanah Menjadi Kotak-Kotak
|
Kalau kita membuat kue ada istilah kalis,
ya disini juga demikian, membuat adonan tanh liat menajdi bentuk kotak
menunjukan bahwa adonan sudah kalis.
Kalis sendiri berarti komposisi tanah dan air sudah merata pada setiap bagian
adonan. Ciri adonan tanah liat yang kalis dilihat dari sudah tidak lengket
pada telapak tangan.
|
3. Bentuk Stick/batangan
|
Tanah liat dibentuk menjadi stik, jika anda
lihat sepintas pembuatannya mirip dengan pembuatan wafer stick atau astor.
|
4. Bakar Tanah Liat
|
Setelah tanah liat
dibentuk menjadi stick, kemudian dipanggang diatas tungku tradisional sampai
mengeras dan kering. Seperti terlihat pada gambar, tanah liat diletakkan
diatas wajan dengan pemanasan tungku dan kayu
|
5. Disajikan
|
Setelah semua proses dilalui maka tanah liat siap disajikan di meja untuk
jadi teman ngobrol dan nonton
|
Kalau Anda penasaran dan cukup berani silahkan
berkunjung ke tuban dan mencicipinya sendiri. Anda juga bisa meminta untuk
membungkusnya sebagai oleh-oleh keluarga dirumah. Tentunya menikmati bersama
keluarga akan membawa kenikmatan tersendiri. Bagaimana, Anda tertarik?
Tinjauan Singkat Tentang Nutrisi Bagi Ibu Hamil
Kebutuhan
nutrisi pada ibu hamil mutlak diperlukan untuk menentukan tumbuh kembang anak
sejak masa dalam kandungan. Berbagai perubahan fisiologi, anatomi maupun metabolisme terjadi selama
masa kehamilan yang disebabkan perubahan hormonal. Salah satu perubahannya
adalah kemampuan ginjal yang menurun dalam menyerap kembali zat gizi dibanding
sebelum masa kehamilan, selain itu perubahan pada plasenta yang berfungsi
menyuplai zat gizi kepada janin.
Sejak
awal masa kehamilan, terjadi penyesuaian untuk mempersiapkan pertumbuhan janin,
persalinan, dan menyusui. Selama proses menyusui, bayi mendapat konsumsi zat
gizi dari ibu, namun jika selama kehamilan konsumsi zat gizi tidak mencukupi
maka cadangan zat gizi ibu yang akan digunakan. Cara paling mudah untuk memantau
status gizi ibu hamil dengan melakukan penimbangan berat badan secara berkala.
Kenaikan berat badan pada hakekatnya merefleksikan asupan gizi ibu. Pemeriksaan
antenatal sebaiknya dilakukan agar status gizi ibu dapat diatur.
Kebutuhan nutrisi untuk tambahan energi pada ibu hamil
lebih besar dibandingkan ibu tidak hamil dan tidak menyusui. Sumber nutrisi
dalam makanan sehari-hari berasal dari karbohirat, lemak dan protein. Pada
umumnya bagi ibu hamil, dianjurkan proporsi karbohidrat sebesar 50-60%,
proporsi lemak sebesar 20-25%, dan proporsi protein 10-15% dari total energi.
Selain itu tambahan serat yang terdapat pada buah, kacang, dan sayur perlu juga
dikonsumsi untuk mencegah sembelit/konstipasi.
Kebutuhan nutrisi lainnya bagi ibu hamil adalah tambahan
vitamin dan mineral yang berfungsi agar proses tumbuh kembang janin berlangsung
optimal. Kekurangan vitamin dan mineral pada ibu hamil dapat mengakibatkan
anemia dan hipertensi sedangkan pada janin dapat mengakibatkan bayi lahir mati,
prematur dan kekebalan tubuh bayi rendah. Hal yang perlu diperhatikan pada saat
ibu hamil yaitu tercukupinya kebutuhan zat besi sehingga terhindar dari anemia.
Menurut WHO, 40% kematian ibu dinegara berkembang disebabkan oleh anemia selama
kehamilan. Bagi bayi agar terhindar dari resiko kelainan bawaan otak, tulang
kepala, dan sumsum tulang belakang dengan memberikan asam folat (salah satu
golongan vitamin B kompleks). Pemberian suplemen asam folat sebaiknya diberikan
0,4 mg/hari selama tiga bulan sebelum konsepsi (pembuahan) dan trimester
pertama kehamilan.
Seorang
ibu hamil memiliki kebutuhan gizi khusus. Beberapa kebutuhan gizi ibu hamil
dapat ditutupi oleh makanan sehat yang seimbang. Selain pilihan makanan sehat, pada
saat kehamilan dibutuhkan vitamin. Idealnya adalah tiga bulan sebelum
kehamilan. Hal ini dapat membantu mendapatkan gizi yang dibutuhkan. Namun,
terkadang diperlukan tambahan makanan, bahkan suplemen sesuai kebutuhan. Berikut adalah beberapa syarat makanan sehat bagi ibu
hamil:
- Menyediakan energi
yang cukup (kalori) untuk kebutuhan kesehatan tubuh anda dan pertumbuhan
bayi.
- Menyediakan semua kebutuhan ibu dan bayi
(meliputi protein, lemak, vitamin, mineral)
- Dapat menghindarkan pengaruh negatif bagi
bayi
- Mendukung metabolisme tubuh ibu dalam
memelihara berat badan sehat, kadar gula darah, dan tekanan darah.
- Kalori (energi)
Seorang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan energi yang meningkat.
Energi ini digunakan
untuk pertumbuhan janin, pembentukan plasenta, pembuluh darah, dan
jaringan yang baru. Selain
itu, tambahan kalori dibutuhkan sebagai tenaga untuk proses metabolisme
jaringan baru. Namun
dengan adanya pertambahan kebutuhan kalori ini tidak lantas menjadikan
anda terlalu banyak makan. Tubuh memerlukan sekitar 80.000 tambahan
kalori pada kehamilan. Dari jumlah tersebut, berarti setiap harinya
sekitar 300 tambahan kalori dibutuhkan ibu hamil.
b. Protein
Ibu membutuhkan protein lebih banyak selama kehamilan dibandingkan waktu-waktu
lain. Hal ini dikarenakan protein diperlukan untuk pertumbuhan jaringan
pada janin. Ibu hamil membutuhkan sekitar 75 gram protein setiap harinya,
lebih banyak 25 gram dibandingkan yang lain. Menambahkan protein ke dalam
makanan merupakan cara yang efektif untuk menambah kalori sekaligus
memenuhi kebutuhan protein. Produk hewani seperti daging, ikan, telur,
susu, keju, dan hasil laut merupakan sumber protein. Selain itu protein
juga bisa didapat dari tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan,
biji-bijian, tempe,
tahu, oncom, dan lainnya.
c. Folat (Asam Folat)
Folat merupakan vitamin B yang memegang peranan penting dalam
perkembangan embrio. Folat juga membantu mencegah neural tube
defect, yaitu cacat pada otak dan tulang belakang. Kekurangan folat
juga dapat meningkatkan kehamilan kurang umur (prematur), bayi dengan
berat badan lahir rendah (bayi berat lahir rendah/BBLR), dan pertumbuhan
janin yang kurang. Sebenarnya, asam folat sangat diperlukan terutama
sebelum kehamilan dan pada awal kehamilan. Namun, ibu hamil tetap harus
melanjutkan konsumsi folat. 600 mg folat disarankan untuk ibu hamil.
Folat dapat didapatkan dari suplementasi asam folat. Sayuran berwarna
hijau (seperti bayam, asparagus), jus jeruk, buncis, kacang-kacangan dan
roti gandum merupakan sumber alami yang mengandung folat.
d. Zat Besi
Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein di sel
darah merah yang berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selama
kehamilan, volume darah bertambah untuk menampung perubahan pada tubuh
ibu dan pasokan darah bayi. Hal ini menyebabkan kebutuhan zat besi
bertambah sekitar dua kali lipat. Jika kebutuhan zat besi tidak
tercukupi, ibu hamil akan mudah lelah dan rentan infeksi. Risiko
melahirkan bayi tidak cukup umur dan bayi dengan berat badan lahir rendah
juga lebih tinggi. Kebutuhan zat besi bagi ibu hamil yaitu sekitar 27 mg
sehari. Selain dari suplemen, zat besi bisa didapatkan secara alami dari
daging merah, ikan, unggas, sereal sarapan yang telah difortifikasi zat
besi, dan kacang-kacangan.
e. Zat Seng (Zinc)
Dari beberapa studi dilaporkan bahwa ibu hamil yang memiliki kadar zar
seng rendah dalam makanannya berisiko melahirkan prematur dan melahirkan
bayi dengan berat lahir rendah. Sedangkan uji klinis suplementasi zat
seng tidak didapatkan kejelasan mengenai keuntungan mengkonsumsi seng
dalam jumlah yang lebih tinggi. Namun mengkonsumsi zat seng dalam jumlah
cukup bagi merupakan langkah antisipatif yang dapat dilakukan. Zat seng
dapat ditemukan secara alami pada daging merah, gandum utuh, kacang-kacangan,
polong-polongan dan beberapa sereal sarapan yang telah difortifikasi.
Pada umumnya, wanita tidak membutuhkan tambahan suplemen. Namun Ibu hamil
dapat mengkonsumsi suplemen (sekitar 25 mg zat seng sehari) jika ibu
hamil dalam kondisi yang kurang sehat.
f. Kalsium
Metabolisme kalsium selama hamil berubah mencolok, meski pun mekanisme
terjadinya belum sepenuhnya dipahami. Kadar kalsium dalam darah wanita
hamil menurun drastis sampai 5% daripada wanita yang tidak hamil. Janin
mengumpulkan kalsium dari ibunya sekitar 25 sampai 30 mg sehari. Ibu
hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk menguatkan tulang dan gigi.
Selain itu, kalsium juga digunakan untuk membantu pembuluh darah
berkontraksi dan berdilatasi. Kalsium juga diperlukan untuk mengantarkan
sinyal saraf, kontraksi otot dan sekresi hormon. Jika kebutuhan kalsium
tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang dibutuhkan bayi akan diambil
dari tulang ibu. Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sekitar 1000 mg
per hari. Sumber kalsium dari makanan diantaranya produk susu seperti
susu, keju, yogurt. Selain itu ikan teri juga merupakan sumber kalsium
yang baik.
g. Vitamin C
Vitamin C yang dibutuhkan janin tergantung dari asupan makanan ibunya.
Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan
dan dibutuhkan untuk membentuk kolagen dan menghantarkan sinyal kimia di
otak. Wanita hamil setiap harinya disarankan mengkonsumsi 85 mg vitamin C
per hari. Anda dapat dengan mudah mendapatkan vitamin C dari makanan
seperti tomat, jeruk, strawberry, jambu biji, dan brokoli. Makanan yang
kaya vitamin C juga membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.
h. Vitamin A
Vitamin A memegang peranan penting dalam fungsi tubuh, termasuk fungsi
penglihatan, imunitas, serta pertumbuhan dan perkembangan embrio.
Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi
berat lahir rendah. Vitamin A dapat ditemukan pada buah-buahan dan
sayuran berwarna hijau atau kuning, mentega, susu, kuning telur, dan
lainnya.
Tinjauan Singkat Tentang Mekanisme Tanah Ampo Sebagai Nutrisi Alternatif
Bagi Ibu Hamil.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang akan dilaksanakan ini adalah penelitian
deskriptif secara umum bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan tanah ampo
sebagai nutrisi alternatif kalsium bagi ibu hamil. Penelitian ini direncanakan
dalam selama dua minggu.
3.2 Subjek dan Objek Penelitian
Penelitian ini
dilaksanakan di SMA Negeri 1 Tampaksiring. Subjek penelitian ini adalah tanah
ampo. Sedangkan objek penelitian ini adalah ibu hamil.
3.3 Teknik Pengambilan Data
Data yang diperlukan
dalam penelitian ini dikumpulkan melalui dua tahap kerja yaitu: observasi dan
tinjauan pustaka.
3.3.1
Observasi
Pada observasi
kami mengamati kandungan kalsium dalam tanah ampo. Pada tahap pertama, tanah
ampo dikeringkan terlebih dahulu dalam waktu satu hari. Setelah kering, tanah
tersebut ditumbuk hingga hancur dan halus. Selanjutnya tanah tersebut
dilarutkan dengan aquades, kemudian disaring. Selanjutnya separuh filtrat
ditambahkan dengan larutan NaOH 1 M dan separuhnya lagi ditambahkan dengan
larutan Na2CO3 1 M . Pada penambahan NaOH 1 M
terjadi sedikit endapan putih dan pada penambahan larutan Na2CO3
1 M terjadi endapan putih yang lebih banyak. Hal itu menunjukkan bahwa
tanah ampo memiliki ion kalsium (Ca2+).
3.3.2
Tinjauan pustaka
Dalam siklus I
dilakukan beberapa langkah antara lain : perencanaan tindakan, pelaksanaan
tindakan, observasi dan evaluasi, serta melakukan refleksi pada akhir siklus. Siklus I dilaksanakan selama empat kali
pertemuan yaitu tiga kali pertemuan
untuk pelaksanaan tindakan dan satu kali pertemuan untuk pelaksanaan tes
kompetensi matematis tingkat tinggi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
Berdasarkan
kajian pustaka yang kami lakukan, didapatkan beberapa hal sebagi berikut:
- Kandungan tanah ampo (isi)
- Gizi Ibu Hamil (isi)
4.2 Pembahasan
Berdasarkan
tinjauan pustaka dan pengamatan yang telah kami lakukan ternyata ibu hamil
sering mengkonsumsi tanah ampo. Dilihat dari pengalaman dari zaman dahulu,
ibu-ibu hamil sering mengkonsumsi tanah ampo karena rasanya gurih, bias
menghilangkan rasa mual, melancarkan pencernaan dan lain sebagainya. Kita
sebagai ilmuan, mendapatkan berdasarkan kajian pustaka ternyata pada tanah ampo
mengandung unsure hara, salah Satunya unsure kalsium (Ca). Seperti yang kita
ketahui unsure Ca merupakan salah satu unsure pembentuk tulang. Dan pada saat
hamil, kalsium (Ca) sangat dibutuhkan dalam pembentukkan embrio khususnya
pembentukan tulang.
Disamping itu,
mengkonsumsi tanah ampo bagi ibu hamil dapat menghilangkan rasa mual, karena
rasa mual disebabkan oleh adanya kelebihan asam dalam lambung. Kelebihan asam tersebut dapat dinetralisir oleh
kalsium dari tanah ampo. Dimana ion kalsiu yang dikandung oleh tanah ampo dapat
bereaksi dengan air yang ada dalam tubuh menghasilkan basa berupa Ca(OH)2.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil kajian pustaka dan
pembahasan di atas, maka kami dapat simpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Tanah ampo mengandung unsur hara dan
kalsium.
2. Unsur hara kalsium sangat berperan
dalam proses pembentukkan embrio khususnya tulang.
3. Ion Kalsium juga dapat menghilangkan
rasa mual bagi ibu hamil karena dapat menetralkan kelebihan asam.
5.2 Saran
1. Bagi ibu mulai saat hamil disarankan
untuk mengkonsumsi tanah ampo sebagai nutrisi alternatif.
2. Bagi para peneliti dapat mengembangkan
kajian ini sebagai penyusunan karya ilmiah yang lebih luas terutama untuk
mengetahui berapa persen kadar kalsium yang terdapat dalam tanah ampo.